Senin, 25 April 2016

AL 2 - MID


AL-ISLAM 2


Secara garis besar ayat ayat al-Qur’an terdiri dari :
1.   Ayat-ayat muhkamat (hukum), kelompok ayat-ayat ini adalah ayat-ayat yang sudah jelas dan tegas sehingga tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut, seperti ayat ayat yang berhubungan dengan masalah aqidah (al-ikhlas ), dll.

Ayat-ayat Muhkamat : ayat yang dari sisi kebahasaan memiliki satu makna saja dan tidak memungkinkan untuk ditakwil ke makna lain. Atau ayat yang diketahui dengan jelas makna dan maksudnya. Seperti firman Allah :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ (سورة الشورى : 11)

Artinya : “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya)“. (Q.S. asy-Syura: 11)

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (سورة الإخلاص : 4)

Artinya : “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyekutui-Nya“. (Q.S. al Ikhlash : 4)

هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا (سورة مريم : 65)

Artinya : Maknanya: “Allah tidak ada serupa bagi-Nya“. (Q.S. Maryam :65)

Ayat-ayat diatas merupakan salah satu contoh ayat yang memiliki arti yang pasti sehingga tidak memerlukan penalaran lain.

2.   Ayat-ayat Mutasyabihat, ayat-ayat yang termasuk kelompok ini sifatnya masih umum dan belim jelas, sehingga perlu penjelasan lebih lanjut. Seperti ayat-ayat tentang perintah shalat, penjelasan lebih detail tentang ayat tersebut ada didalam al-Hadits.
Contoh :

  • Lima ayat pertama dari Surat Al Baqoroh, mengidentifikasi orang-orang yang ada dalam petunjuk Allah dan memperoleh kemenangan (Hidayah dan Falah).
  • Surat Al Baqoroh ayat 156 dan 157 (tentu nya bukan sekedar dzikir karena mendapat atau mendengar berita musibah) juga tentang orang-orang yang mendapat rahmat dan hidayah.
  • Surat Ali Imron ayat 103 dan 104 juga tentang orang-orang yang mendapat hidayah dan kemenangan (Falah).
  • Surat Al Mukminun ayat 1 sampai 11 juga berupa petunjuk bagaiana meraih kesuksesan/kemenangan.


Keempat bagian dari Al Kitab tersebut di atas secara redaksional dan pendekatan nadhori (nalar), jelas berbeda dan beragam, dengan spektrum cahaya terang benderang merambah berbagai sisi kehidupan dan menyeruak kegelapan, tetapi kemudian jelas menggiring ke arah substansi yang sama, bagaimana memperoleh petunjuk ke arah rahmat dan kemenangan hakiki.


Hadist 
Hadist oleh kebanyakan ulama diartikan sebagai segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa pertkataan , perbuatan , ketetapan, maupum tingkah laku Nabi Muhammad saw. Hadist secara tidak langsung adalah segala sesuatu yang diberitakan berasal dari Nabi Muhammad saw.

Sunnah
Adapun sunnah adalah segala yang dinukil dari Nabi Muhammad saw , baik berupa perkataan , perbuatan , ketetapan , sifat dan tingkah laku Nabi yang mempunyai nilai ibadah dan hukum.

Sunnah pada dasarnya hampir sama dengan hadist . Perbedaannya hadist lebih bersifat umum sedangkan sunnah lebih bersifat khusus. Hadist adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw tanpa terkecuali , sedangkan sunnah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan perbuatan beliau yang mempunyai akibat hukum dan ibadah.


Tujuan Allah menetapkan Hukum Islam.
Tujuan ditetapkan hukum dalam Islam adalah untuk memelihara kemashlahatan manusia sekaligus untuk menghindari mafsadat, yakni memelihara:
agama,
jiwa,
akal,
keturunan, dan
harta.

Tujuan tersebut dicapai melalui penetapan hukum yang pelaksanaannya tergantung pada pemahaman sumber hukum (al-Qur'an dan al-Sunnah)


Tayamum

Tayamum adalah salah satu cara mensucikan hadats kecil maupun besar yang dibenarkan dalam ajaran islam.

Pada dasarnya tayamum adalah cara bersuci dengan menggunakan fasilitas tanah (debu) jika tidak terdapat air.

Tayamum hanya boleh dilakukan jika :
1.   Tidak terdapat air ketika akan membersihkan hadats.
2.   Sakit yang tidak memungkinkan menyentuh air ( sakit jika menggunakan air)

Cara Tayamum :
-          Sediakan tanah (debu) yang bersih.
-          Niat melaksanakan tayamum untuk mensucikan hadats.
-          Tempelkan kedua belah telapak tangan ke tanah (debu)
-          Menyapu muka dengan kedua belah tangan
-          Menyapu kedua belah tangan



Wudlu
Cara berwudlu
1.         Kegiatan berwudlu dimulai dengan membaca basmalah. Hadits nabi : Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim maka amalnya terputus.
2.         Bacaan basmalah diikuti dengan niat melakukan wudlu semata mata karena Allah dan mencari keridhaanNya. “Sesungguhnya nilai dari setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh sesuai dengan niatnya. HR Bukhari & Muslim dari Umar bin Khottob”
3.         Bacaan basmalah dan niat dilakukan sambil mencuci telapak tangan sebanyak 3 kali, yang merupakan awal kegiatan berwudlu.
4.         Menggosok gosok gigi dengan sesuatu yang dapat menghilangkan kotoran yang terdapat dalam rangkaian gigi. Hadits Nabi “ Kalau saja aku tidak khawatirakan memberatkan umatku, niscaya akan aku perintahkan pada meraka untuk menggosok gigi setiap kali berwudhu:. HR Malik dari Abi Hurairoh
5.         Berkumur kumur dan menghisap air dengan hidung.
6.         Membasuh muka sebanyak 3 kali. (QS. Al-Maidah : 6)
7.         Membasuh (mencuci tangan dengan menggosok gosok sampai bersih dari mulai ujung jari sampai sikut).
8.         Mengusap kepala.
9.         Mencuci kedua telinga.
10.     Mencuci kedua belah kaki.
11.     Membaca Syahadat

Faedah (hikmah) Berwudlu :
Berwudlu adalah simbol dari ajaran kebersihan. Dimana target kebersihan ajaran islam adalah kebersihan lahiriah dan batiniah.
Lahiriah artinya kita diajarkan untuk menjaga kebersihan bagian-bagian tubuh yg paling sering bersentuhan dgn dunia luar.
Bathiniah artinya bahwa manusia harus bebas dari penyakit-penyakit hati seperti ujub, riya, sombong, iri, dengki, dll.

Shalat
Menurut tuntunan Rasulullah (Majlis Tarjih) :

  1. Niat, tidak harus diucapkan.
  2. Iftitah, bacaan yg dibaca adalah Allahumma Baidbaini.. atau Wajjahtu Wajhiya..
  3. Ruku, bacaan yg dibaca adalah tasbih subhanakallahumma …… atau subhana robbiah ‘adzim
  4. Sujud, bacaan yg dibaca adalah membaca tasbih subhanakallahumma …… atau subhana robbiah ‘adzim
  5. Shalawat, dibaca adalah

Unknown

Author & Editor

Hirup mah ngan saukur heuheuy jeung deudeuh..

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.